RegendNews – Sebelum tahu Cara Mengganti Komponen CVT , anda harus tau dulu apa itu fungsi dan cara kerjanya. CVT adalah singkatan dari Continuously Variable Transmission. Seperti namanya, transmisi ini memiliki rasio gigi yang dapat berubah secara kontinu sesuai dengan kebutuhan. Dalam dunia otomotif, transmisi CVT banyak digunakan pada mobil dan juga motor. Pada postingan kali ini, kita akan membahas tentang Fungsi dan Cara Kerja Komponen CVT pada motor matic.
Pada motor matic, CVT terdiri dari beberapa komponen penting seperti puli primar, puli sekunder, sabuk CVT, dan beban penentu (roller). Sebelum membahas cara kerja masing-masing komponen, mari kita pahami bagaimana CVT bekerja pada motor matic.
Pada saat mesin motor matic dihidupkan, piringan penekan pada puli primer akan menekan sabuk CVT ke arah puli sekunder. Akibatnya, piringan penekan pada puli sekunder akan terbuka sehingga sabuk dapat bergerak mengikuti lebar puli sekunder. Ketika motor dijalankan, putaran mesin akan membuat puli primer berputar sehingga sabuk juga akan berputar dan memutar puli sekunder. Namun, karena profil puli sekunder yang bergelombang, maka diameter efektif puli sekunder akan berubah-ubah seiring dengan posisi sabuk pada puli sekunder. Hal inilah yang menyebabkan rasio gigi CVT pada motor matic dapat berubah-ubah secara kontinu.
Sekarang, kita masuk ke pembahasan tentang komponen CVT tersebut. Pertama-tama, mari kita bahas puli primer. Puli primer terdiri dari dua buah piringan. Satu piringan diam (fixed face) dan satu piringan bergerak (movable face). Piringan bergerak dilengkapi dengan pegas penahan dan bola pengatur beban penentu (roller). Saat RPM mesin meningkat, pegas pada puli primer akan menekan piringan bergerak sehingga kedua piringan semakin dekat. Akibatnya, sabuk CVT akan terjepit dan sudut balik sabuk pun semakin besar. Hal ini membuat rasio gigi semakin cepat. Sebaliknya, saat RPM mesin menurun, sudut balik sabuk semakin kecil sehingga rasio gigi semakin lambat.
Akhir-akhir ini, puli primer pada motor-motor terbaru dirancang dengan teknologi V-belt. Teknologi ini membuat tarikan sabuk lebih akurat dan memperpanjang masa pakai sabuk.
Selanjutnya adalah puli sekunder. Pada puli sekunder, terdapat piringan standar dan piringan bergelombang. Piringan standar berfungsi sebagai pemberi tekanan pada sabuk. Sedangkan piringan bergelombang menjadikan rasio gigi konstan saat terjadi perubahan putaran/ RPM. Pada puli sekunder terdapat peredam kejutan (shock absorber) untuk melindungi sabuk dari kerusakan saat mesin dimatikan atau saat jalan licin.
Sabuk CVT adalah komponen yang sangat penting pada CVT motor matic. Sabuk ini di desain khusus untuk menahan beban yang terjadi saat mesin berputar. Perkembangan teknologi membuat sabuk CVT semakin kuat dan tahan lama. Beban penentu (roller) yang terdapat pada puli primer berfungsi untuk mempertahankan bentuk segitiga pada sabuk dan mencegah slip. Roller biasa terbuat dari bahan baja atau plastik.
Terakhir, Beban penentu (roller) yang terdapat pada puli primer berfungsi untuk mempertahankan bentuk segitiga pada sabuk dan mencegah slip. Roller biasa terbuat dari bahan baja atau plastik. Semua komponen CVT harus dicek secara berkala agar tidak ada kerusakan yang signifikan. Namun, perawatan pada CVT tidaklah terlalu rumit. Biasanya hanya dengan membersihkan CVT setiap 10 ribu km atau mengikut saranan pada user manual kendaraan, dan mengganti oli CVT saat kondisi telah menunjukkan tanda-tanda aus.
Nah, itu dia sedikit penjelasan tentang fungsi dan cara kerja komponen CVT pada motor matic. Semoga bisa menambah pengetahuan kamu tentang otomotif dan bermanfaat!.